Jumat, 26 April 2013

PENDAHULUAN




Berangkat dari niat untuk mendalami dunia usaha yang terbuka lebar serta keinginan untuk memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat maka dengan segenap pengalaman, pengetahuan, dan berbagai hasil survey serta konsultasi, penulis menyusun proposal pengembangan usaha jamur tiram  ini. Pengembangan usaha ini dipilih atas beberapa pertimbangan diantaranya daya serap pasar yang masih sangat tinggi dan potensial, kebutuhan skill yang tidak begitu tinggi, biaya investasi yang relatif rendah serta telah tersedianya sarana dan prasarana utama sehingga investasi yang masuk akan dialokasikan untuk dana operasional usaha.
.
Sekilas tentang Saus
Saus merupakan produk olahan dari tepung tapioka dan parutan singkong (limbah singkong) yang ditambahkan cabai, penyedap perasa, pemanis dan pengawet.

Latar Belakang
Pemilihan bentuk usaha pengolahan saus ini dilatarbelakangi oleh :
v  Pemanfaatan limbah singkong (parutan singkong) dengan sebaik-baiknya sehingga memiliki daya jual,
v  Saus merupakan salah satu produk yang sering dikonsumsi manusia dengan ditambahkan pada makanan sperti bakso dan mie ayam, jadi saus merupakan salah satu kebutuhan manusia,
v  Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar pertanian jamur tiram.
v  Media pembelajaran yang bertanggung jawab bagi penulis dalam memasuki dunia bisnis.

Visi
Menjadi industri pengolahan saus yang didukung masyarakat dengan kulitas yang baik dan halal

Misi
1.     Menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran
2.     Miningkatkan produk dan mengefisiensikan produk dalam memenuhi kebutuhan konsumen
3.     Memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk memenuhi kebutuhan manusia
4.     Mensukseskan pembangunan nasional dibidang agroindustry
5.     Mencari keuntungan semaksmal mungkin dengan meminimalkan biaya tanpa mengurangi kualitas produk yang dihasilkan

ANALISIS PASAR

Deskripsi produk
Produk yang dihasilkan berupa :
-          Saus sambal dan saus tomat

Prospek Pasar
Saus memiliki prospek pasar yang jelas karena sebagian besar manusia membutuhkan saus untuk menambah selera dan rasa makanan. Dengan adanya pengolahan saus ini diharapkan akan bias memenuhi kebutuhan saus di daerah Temanggung.

Kebutuhan dan Kecenderungan Pasar
Kebutuhan akan saussudah tidak diragukan lagi terutama bagi pedagan-pedagang makanan pinggir jalan maupun keliling. Permintaan pasar untuk produksi saus masih tinggi. 

Target Pasar
Target daripada pemasaran saus akan dilakukan dengan pemasaran di pasar daerah Temanggung. Melalui \agen-agen yang kita pilih untuk pemasaran ini, dan akan dilakukan promosi berkeliling untuk memperkenalkan produk ini pada masyarakat Temanggung.

Proyeksi Pengembangan Usaha
Usaha ini diorientasikan sebagai usaha kecil menurut banyak pakar ekonomi, namun usaha tersebut dipandang sebagai tulang punggung dalam salah satu pemulihan ekonomi Indonesia. Untuk itu pengembangan pengolahan saus ini akan dibagi dalam tiga tahap, yaitu: tahap industri kecil awal, tahap industri kecil lanjut, dan tahap industri menengah. Penjelasan mengenai ketiga tahap industri tersebut adalah sebagai berikut :

A. Tahap Industri Kecil Awal
  • Tahap ini merupakan langkah awal menuju terbentuknya industri padat karya yang kuat dan kokoh
  • Menerapkan standar produksi yang tepat untuk mengoptimalkan hasil pengolahan
  • Penyempurnaan sistem produksi, keuangan dan distribusi.
  • Penambahan tenaga kerja.
  • Pencarian investor
Tahap industri kecil awal ini merupakan jembatan menuju berdirinya industri kecil yang kokoh. Investasi yang dibutuhkan untuk tahap industri kecil awal diperkirakan berkisar antara 25 hingga 100 juta rupiah.

B.   Tahap Industri Kecil Lanjut
Tahap ini merupakan pengembangan dari tahap industri kecil awal. Setelah kebutuhan dana mencukupi, dan seluruh kekurangan telah dapat diatasi, maka dimulailah industri kecil lanjut yang ditargetkan untuk memiliki perijinan dan pembentukan badan usaha. Industri ini diharapkan mampu menyerap banyak tenaga kerja, mulai dari pekerja kasar di bagian produksi hingga profesional di bidang pemasaran, R & D dan administrasi.
Tahap industri kecil lanjut ini merupakan jembatan menuju berdirinya industri menengah. Investasi yang dibutuhkan untuk tahap industri kecil lanjut ini diperkirakan berkisar antara 150 hingga 200 juta rupiah.

C. Tahap Industri Menengah Nasional
Secara umum, tahap industri menengah adalah perluasan dari industri kecil, mulai dari sistem, kapasitas produksi hingga ekspansi distribusinya. Tidak tertutup kemungkinan untuk melakukan ekspor. Tahap ini diharapkan mampu menyerap sedikitnya 50 tenaga kerja. Investasi yang diperlukan masih dalam analisis.

ANALISIS OPERASIONAL

Lokasi Produksi
Lokasi usaha terletak di  Desa Dlimoyo, Ngadirejo, Temanggung,


Proses Produksi
Proses produksi dijelaskan dalam bagan sebagai berikut :


Investasi Yang Dibutuhkan
Investasi awal yang dibutuhkan adalah sebesar 30 – 100 juta rupiah. Investasi diperoleh dari beberapa investor.

Rancangan produksi
Sebagai gambaran, sarana dan prasarana utama seperti bangunan kumbung dan kelengkapannya dalam pengembangan usaha ini telah tersedia sehingga investasi yang ada akan difokuskan untuk biaya operasional usaha.



  

Profil dan Struktur Kepengurusan
Struktur kepengurusan dibuat sesederhana mungkin sehingga selama tahap industri rumah tangga, tiap pengurus memegang jabatan rangkap. Susunan kepengurusannya adalah sebagai berikut :
  • Satu orang Manajer Utama merangkap Manager Pemasaran bertugas mengelola perusahaan secara umum. Sebagai seorang Manager Pemasaran, ia pun bertugas membuka pasar, melakukan negosiasi bisnis dan memastikan produk dipasarkan dengan baik dan sampai ke konsumen tanpa masalah.
  • Satu orang Manajer Operasional Harian merangkap Manager Produksi. Direktur Operasional dan Manajer Produksi bertanggung jawab terhadap kelancaran produksi secara keseluruhan, memastikan produk berada dalam kondisi baik.
  • Satu orang Manajer Keuangan. Manajer Keuangan bertugas melakukan analisis keuangan dan memiliki pertanggungjawaban penuh pada pengaturan arus pengembalian modal dan pembagian keuntungan pada investor. Bersama dengan manajer lainnya juga berkordinasi dalam melakukan pengembangan dan ekspansi skala produksi secara bertahap.

Dalam target jangka panjang, setelah memasuki tahap industri menengah, susunan kepengurusan akan disempurnakan dengan penambahan pengurus baru dan tidak ada lagi jabatan rangkap. Divisi produksi akan diorientasikan sebagai divisi padat karya, sehingga mampu menyerap banyak tenaga kerja. Tenaga kerja terlatih akan direkrut dari lulusan yang cakap dan ulet, dan tenaga pemasaran akan ditambah sesuai dengan kapasitas produksi berjalan.

ANALISIS KEUANGAN

A. Analisis Biaya dan Pendapatan  (Skala Produksi 18000 log)

1. Modal tetap


2. Biaya Penyusutan
Nilai ekonomis lahan dan peralatan                     : 2 tahun
Rp. 5.000.000                         : 4                         Rp. 1.250.000
3. Modal kerja (Biaya operasional)

b. Gaji pegawai
jumlah total gaji perbulan = Rp.3.000.000,00

c. Utilitas


4.    Total Modal       = Modal tetap +modal Kerja
= Rp. 5.000.000 + Rp. 18.395.000 + Rp. 3.000.000 + Rp. 250.000
= Rp. 26.645.000

5.    Pendapatan kotor
Produksi jamur (kegagalan 20%)      = 14.400 log x 0,5 kg  = 7.200 kg
7.200 kg @ 5000                                           = Rp. 36.000.000

6.    Biaya Produksi = Biaya penyusutan + modal kerja
= Rp. 1.250.000 + 18.395.000 + Rp. 3.000.000 + Rp. 250.000
= Rp. 22.895.000

7.    Pendapatan bersih (Net Profit)         =  pendapatan kotor – biaya produksi
=  Rp. 36.000.000 – Rp. 22.895.000
=  Rp. 13.105.000

B. Break Event Point
BEP Produksi                 = Total biaya produksi / harga satuan
= 22.895.000 / 5000
= 4579 kg
Artinya pengolahan saus tidak mendapat untung dan juga tidak mengalami kerugian bila jumlah produksi sebesar 4579 kg
BEP Harga                      = Total biaya produksi / jumlah produksi
= 22.895.000 / 7200
= Rp. 3179,86
Artinya usaha ini tidak mendapatkan untung dan juga tidak mengalami kerugian bila harga jual Rp. 3179,86  per kilo

C. Benefit Cost Ratio
BC Ratio                          = Rp. 13.105.000 / Rp. 26.645.000
= 0,5
Artinya pendapatan bersih yang diperoleh dalam usaha pengolahan saus adalah 0,5 di atas total biaya.

D. Masa Pengembalian Modal
Masa pengembalian modal = Rp. 13.105.000 + Rp. 1.250.000      x 100%
Rp.26.645.000
= 53,88 %

E. Pembagian keuntungan
Pembagian keuntungan bersih direncanakan adalah sebagai berikut:
Kepentingan sosial                  :  5% (zakat 2,5% + kepentingan sosial 2,5%)
profit
Pengembangan usaha              :  25 % profit
Pengelola                                 :  20 % profit
Dividen investor                      :  50 % profit (20% profit share ; 30%  pengembalian modal)

PENUTUP

Demikian proposal pengembangan usaha pengolahan saus ini penulis susun. Dari hasil analisis penulis mengenai peluang pemasaran, operasional, dan keuangan, penulis optimis bahwa produk saus ini layak dan berpotensi tinggi untuk dikembangkan.

Senin, 22 April 2013


Bisphenol A


BPA-Free  artinya adalah tidak mengandung BPA (Bisphenol_A) Bisphenol-A (disingkat BPA) adalah materi pengikat partikel-partikel untuk membentuk plastik Polycarbonate (PC), yang merupakan salah satu bahan alternatif untuk membuat berbagai perangkat plastik, seperti peralatan makan dan minum. Plastik Polycarbonat yang diproduksi dengan menggunakan BPA memiliki beberapa keunggulan, di antaranya memiliki tingkat kecerahan plastik yang baik, lebih kuat, dan tahan terhadap benturan, serta mudah dibentuk pada suhu ruang. Bisphenol A dikenali juga dengan singkatanya BPA . Ia adalah sejenis bahan kimia yang terdapat dalam kandungan plastik polikarbonat (polycarbonate).Polikarbonat ini adalah sejenis plastik yang jernih dan tahan lasak serta keras buatanya,ia juga banyak digunakan didalam pelbagai produk pengguna , sebagai contoh : botol susu , botol air mineral , bekas makanan dan juga dalam teether bayi.
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa BPA dapat berpindah ke dalam minuman atau makanan jika suhunya dinaikkan karena pemanasan. Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau dituangi air mendidih atau air panas. Peneliti dari University of Cincinnati menemukan, eksposur terhadap air mendidih menyebabkan botol plastik polikarbonat melepaskan BPA hingga 55 kali lebih cepat dari air dingin atau air bertemperatur normal.
Penemuan terbaru menunjukkan bahwa ada korelasi antara BPA dengan penurunan produksi sperma, penambahan berat prostat, dan kanker testis pada laki-laki. Sementara pada perempuan, BPA berpotensi mengakibatkan ketidaknormalan perkembangan endometrium yang dapat menyebabkan infertilitas serta meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Anak-anak, terutama bayi yang masih dalam kandungan dan bayi yang baru lahir, memiliki risiko yang paling besar terhadap bahan kimia tersebut. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang dapat berdampak selama periode emas pertumbuhan anak, meskipun akibatnya tidak langsung tampak.
Saat ini penggunaan Polycarbonate sebagai bahan pembuat botol dan peralatan makan/minum bayi masih terus digunakan, karena masih dinyatakan aman oleh berbagai lembaga internasional, seperti:
  1. US Food and Drug Administration
  2. The European Commission Scientific Committee on Food
  3. The United Kingdom Food Standards Agency
  4. The Japanese Ministry for Health
  5. Labor and Welfare
  6. dan lembaga kesehatan internasional lainnya, termasuk Departemen Kesehatan RI.

Bahan Polycarbonate yang mengandung BPA hanya akan berbahaya apabila:
  1. Dipanaskan pada suhu ekstrim ( di atas 120 derajat Celcius)
  2. Kadar BPA yang terkandung melebihi 0.03 mikrogram/ml (30 ppb), seperti yang ditetapkan oleh standar internasional EN14350 dan oleh pihak Departemen Kesehatan RI

Faktor bagaimana BPA boleh meresap ke dalam makanan dan minuman kita

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan ianya boleh berlaku, diantaranya adalah disebabkan oleh kepanasan (api dan matahari), calar dan pendedahan terhadap sesetengah bahan kimia (termasuk sabun pencuci).Pendedahan terhadap air yang menggelegak juga boleh menyebabkan botol polikarbonat melepaskan Bisphenaol A (BPA) dengan kadar lebih cepat berbanding jika ia terdedah kepada air sejuk atau air suam.


Cara untuk mengelakkan BPA

Munkin sukar untuk mengelakkan secara mutlak penggunaan barang yang mengandung BPA ini, tetapi kita dapat menguranginya dengan mengamalkan langkah-langkah berikut :
  1. Jangan panaskan makanan atau minuman dalam plastik polikarbonat dengan menggunakan ketuhar gelombang mikro atau pun direbus.
  2. Kurangkan pengambilan makanan dalam tin , pilih yang segar atau sejuk beku.Jika mahu yang segera,pilih dalam botol kaca.
  3. Sebaik munkin ,gunakanlah bekas makanan dari porselin , kaca atau keluli tahan karat terutamanya untuk makanan atau minuman panas.
  4. Berikan permainan yang selamat untuk anak anda.Lihat kod Plastik dibawah permainan.kod 7 adalah polikarbonat (elakan juga kod 3 kerana ia mengandungi toksin).
  5. Jangan membiarkan air didalam botol air mineral terjemur didalam kereta,dan meminumnya.
  6. Gunakan botol susu daripada kaca atau plastik yang bebas BPA.Elakkan polikarbonat,sebaik pilih polietilena,polipropilena atau poliamida.
  7. Elakkan botol susu dari calar atau tergores dibahagian dalam botol tersebut disebabkan menggunakan berus yang tidak sesuai ketikan mencucinya.Gunakanlah berus yang lembut dan bersesuaian.
  8. Gunakan sabun yang sesuai untuk mencuci botol susu tersebut.

Untuk menghindari atau meminimalisir dampak BPA pada si kecil, spesialis anak Dr. Steven Parker, memberikan beberapa tips berikut:
  • Hindari penggunaan botol polikarbonat yang mengandung BPA. Sebagai gantinya gunakan botol bebas BPA, atau botol yang terbuat dari gelas/kaca.
  • Ketika membeli botol plastik, pilihlah botol yang menggunakan polypropylene/polyethylene, yang tidak keras dan tidak mengkilat.
  • Carilah tanda "BPA-free" pada kaleng atau botol susu yang Anda beli.
  • Hindari pemberian teether berbahan plastik/vinyl pada bayi.
  • Hindari memanaskan makanan dalam wadah plastik karena dapat memicu pelepasan BPA. Sebagai gantinya, gunakanlah wadah gelas/kaca atau keramik.
  • Cucilah botol dan wadah plastik dengan spons agar tidak merusak lapisan plastiknya.
  • Belajar membaca kandungan dalam plastik. Singkirkan produk plastik yang mengandung bahan-bahan seperti DBP dan DEP, DEHP, DMP. Gunakan polyethylene (#5), dan hindari polikarbonat (#7).
  • Jangan gunakan lagi botol plastik yang sudah tergores/rusak atau kusam.










Minggu, 29 April 2012

BAHAN PENGAWET MAKANAN YANG AMAN UNTUK TUBUH

Bahan pengawet pada makanan dan minuman berfungsi menekan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan, menghindarkan oksidasi makanan sekaligus menjaga nutrisi makanan. Adapun bahan pengawet makanan yang aman bagi manusia yaitu sbb;





1. Garam

Salah satu metode pengawetan alami yang sudah dilakukan masyarakat luas selama bertahun-tahun adalah penggunaan garam atau NaCl. Larutan garam yang masuk ke dalam jaringan diyakini mampu menghambat pertumbuhan aktivitas bakteri penyebab pembusukan, sehingga makanan tersebut jadi lebih awet. Pengawetan dengan garam ini memungkinkan daya simpan yang lebih lama dibanding dengan produk segarnya yang hanya bisa bertahan beberapa hari atau jam saja. Contohnya ikan yang hanya tahan beberapa hari, bila diasinkan bisa disimpan selama berminggu-minggu. Tentu saja prosedur pengawetan ini perlu mendapat perhatian karena konsumsi garam secara berlebihan bisa memicu penyakit darah tinggi. Apalagi jika keluarga si anak memiliki riwayat hipertensi.

2. Kunyit

Dr NL ida Soeid MS, menyatakan kunyit dapat digunakan sebagai pengawet tahu, disamping berfungsi sebagai warna juga sebagai antibiotik, sekaligus mencegah agar tidak cepat asam. Selain itu untuk kesehatan berfungsi sebagai antioksidan, antibakteri, antiradang dan antikanker. Kunyit basah kandungan utamanya adalah kurkuminoid 3-5%. Sedangkan untuk kunyit ekstrak kandungan kurkuminoid mencapai 40–50%. Untuk penggunaan kunyit disarankan agar tidak melalui pemanasan, terkena cahaya dan lingkungan yang basah. Sebaiknya kunyit ditumbuk digiling dan diperas airnya.

3. Asam sitrat (citric acid)

Asam sitrat masih berdekatan dengan vitamin C dan sama-sama merupakan pengawet alami yang baik. Kandungan asam di dalamnya berfungsi mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Asam sitrat dinyatakan aman pada 99.9% populasi. Ada sebagian kecil yang alergi dengan asam sitrat, tetapi kondisi ini sangat jarang dan hampir tidak ada sama sekali. Asam sitrat banyak digunakan pada produk minuman ringan.

4. Sodium benzoat dan asam benzoat (Sodium benzoate and benzoic acid)

Meskipun namanya kedengaran seperti zat kimia yang diproduksi di laboratorium, kedua pengawet ini berasal dari alam. Keduanya banyak terdapat pada cranberries, buah yang telah dikeringkan, plum, kulit manis, cengkeh dan apel. Kedua bahan ini mengandung komponen antibakteri yang jika ditambahkan ke makanan bisa mencegah pertumbuhanbakteri dan jamur. Terdapat dalam: Kedua zat ini terdapat pada berbagai produk termasuk selai, minuman, dressing, salad, kue tart, serta berbagai makanan lainnya.

5. Sorbates

Sorbates merupakan salah satu pengawet terbaik. Sifatnya yang tidak berasa, tidak berbau dan tanpa efek samping membuat pengawet satu ini

6. Air Ki (Air Endapan Abu Merang)

Air Ki ini dapat digunakan sebagai pengawet mie dan dapat bertahan sampai 2 hari. Sekarang sudah banyak dijual ditoko cina atau bisa juga membuat sendiri dengan membakar merang padi kemudian ambil abunya lalu larutkan dengan air, kemudian diendapkan sampai terpisah air dan abunya.

7. Sulfur Dioksida (SO2)

Bahan pengawet ini juga banyak ditambahkan pada sari buah, buah kering, kacang kering, sirup dan acar. Meski bermanfaat, penambahan bahan pengawet tersebut berisiko menyebabkan perlukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker dan alergi.

8. Kalium nitrit

Kalium nitrit berwarna putih atau kuning dan kelarutannya tinggi dalam air. Bahan ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada daging dan ikan dalam waktu yang singkat. Sering digunakan pada daging yang telah dilayukan untuk mempertahankan warna merah agar tampak selalu segar, semisal daging kornet.
Jumlah nitrit yang ditambahkan biasanya 0,1% atau 1 gram/kg bahan yang diawetkan. Untuk nitrat 0,2% atau 2 gram/kg bahan. Bila lebih dari jumlah tersebut bisa menyebabkan keracunan, selain dapat mempengaruhi kemampuan sel darah membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, menyebabkan kesulitan bernapas, sakit kepala, anemia, radang ginjal, dan muntah-muntah.

9. Kalsium Propionat/Natrium Propionat

Keduanya yang termasuk dalam golongan asam propionat sering digunakan untuk mencegah tumbuhnya jamur atau kapang. Bahan pengawet ini biasanya digunakan untuk produk roti dan tepung. Untuk bahan tepung terigu, dosis maksimum yang disarankan adalah 0,32% atau 3,2 gram/kg bahan. Sedangkan untuk makanan berbahan keju, dosis maksimumnya adalah 0,3% atau 3 gram/kg bahan.
Penggunaaan melebihi angka maksimum tersebut bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan kesulitan tidur.

10. Natrium Metasulfat

Sama dengan Kalsium dan Natrium Propionat, Natrium Metasulfat juga sering digunakan pada produk roti dan tepung. Bahan pengawet ini diduga bisa menyebabkan alergi pada kulit.

11. Asam Sorbat

Beberapa produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad, buah dan produk minuman kerap ditambahkan asam sorbat. Meskipun aman dalam konsentrasi tinggi, asam ini bisa membuat perlukaan di kulit. Batas maksimum penggunaan asam sorbat (mg/l) dalam makanan berturut-turut adalah sari buah 400; sari buah pekat 2100; squash 800; sirup 800; minuman bersoda 400.

12. Vitamin C
Selain berperan sebagai vitamin esensial yang berpotensi mencegah kanker dan sebagai sumber suplemen bernutrisi, vitamin C juga merupakan pengawet yang baik. Vitamin C kaya kandungan yang berfungsi mencegah oksigen dari kerusakan. Dengan begitu makanan juga akan tetap segar dan penuh warna.
Terdapat dalam: Karena berperan ganda sebagai vitamin dan pengawet, vitamin C (yang sering dikenal dengan nama ascorbic acid pada label makanan) digunakan dalam berbagai makanan. Bisa ditemukan mulai dari daging olahan seperi ham serta berbagai jus buah. Selain itu, bisa juga ditemukan pada tepung sereal, jelly, dan jamur kalengan.

Pengawet yang diizinkan (Permenkes No.722/1988) adalah Asam Benzoat, Asam Propionat. Asam Sorbat, Belerang Dioksida, Etil p-Hidroksi Benzoat, Kalium Benzoat, Kalium Bisulfit, Kalium Meta Bisulfit, Kalkum Nitrat, Kalium Nitril, Kalium Propionat, Kalium Sorbat, Kalium Sulfit, Kalsium Benzoit, Kalsium Propionat, Kalsium Sorbat, Natrium Benzoat, Metil-p-hidroksi Benzoit, Natrium Bisulfit, Natrium Metabisulfit, Natrium Nitrat, Natrium Nitrit, Natrium PPropionat, Natrium Sulfit, Nisin dan Propil-p-hidroksi-benzoit.